
1. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu medan magnetik (flux) yang konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi.
2. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut.
Kedua pernyataan beliau diatas menjadi hukum dasar listrik yang menjelaskan mengenai fenomena induksi elektromagnetik dan hubungan antara perubahan flux dengan tegangan induksi yang ditimbulkan dalam suatu rangkaian, aplikasi dari hukum ini adalah pada generator. Gambar 1(Hukum Faraday, Induksi Elektromagnetik), akan menjelaskan mengenai fenomena tersebut.
Hukum Faraday menyatakan
hubungan antara jumlah listrik yang digunakan dengan massa zat yang
dihasilkan baik di katoda maupun anoda pada proses elektrolisis. Bunyi Hukum Faraday I "Massa
zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding dengan kuat
arus listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut" sementara Bunyi Hukum faraday II "Massa
dari macam-macam zat yang diendapkan pada masing-masing elektroda oleh
sejumlah arus listrik yang sama banyaknya akan sebanding dengan berat
ekivalen masing-masing zat tersebut"
Faraday
mengamati peristiwa elektrolisis melalui berbagai percobaan yang dia
lakukan. Dalam pengamatannya jika arus listrik searah dialirkan ke dalam
suatu larutan elektrolit, mengakibatkan perubahan kimia dalam larutan
tersebut. Sehingga Faraday menemukan hubungan antara massa yang
dibebaskan atau diendapkan dengan arus listrik. Hubungan ini dikenal
dengan Hukum Faraday.
Menurut Faraday: Jumlah berat (massa) zat yang dihasilkan (diendapkan) pada elektroda sebanding dengan jumlah muatan listrik (Coulumb)
yang dialirkan melalui larutan elektrolit tersebut. Massa zat yang
dibebaskan atau diendapkan oleh arus listrik sebanding dengan bobot
ekivalen zat-zat tersebut. Dari dua pernyataan diatas, disederhanakan
menjadi persamaan:
M = e.i.t / F
Dimana:
M = massa zat dalam gram
e = berat ekivalen dalam gram = berat atom : valensi
i = kuat arus dalam Ampere
t = waktu dalam detik
F = Faraday
Faraday
menyimpulkan bahwa Satu faraday adalah jumlah listrik yang diperlukan
untuk menghasilkan satu ekivalen zat pada elektroda.
Muatan 1 elektron = 1,6 x 10-19 Coulomb
1 mol elektron = 6,023 x 1023 eletron
Muatan untuk 1 mol eletron = 6,023 . 1023 x 1,6 . 10 -19 = 96.500 Coulomb = 1 faraday.
Hukum Faraday I
"Massa
zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding dengan kuat
arus listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut"
m = e . i . t / 96.500
q = i . t
Dimana:
m = massa zat yang dihasilkan (gram)
e = berat ekivalen = Ar/ Valensi = Mr/Valensi
i = kuat arus listrik (amper)
t = waktu (detik)
q = muatan listrik (coulomb)
Hukum Faraday II
"Massa
dari macam-macam zat yang diendapkan pada masing-masing elektroda oleh
sejumlah arus listrik yang sama banyaknya akan sebanding dengan berat
ekivalen masing-masing zat tersebut."
m1 : m2 = e1 : e2
Dimana:
m = massa zat (gram)
e = beret ekivalen = Ar/Valensi = Mr/Valensi
sumber:
dunia,listrik,2009,"Hukum-hukum Dasar Listrik",http://dunia-listrik.blogspot.com
irfandi,rahman,2013,"hukum faraday",http://www.tugasku4u.com
sumber:
dunia,listrik,2009,"Hukum-hukum Dasar Listrik",http://dunia-listrik.blogspot.com
irfandi,rahman,2013,"hukum faraday",http://www.tugasku4u.com
Komentar
Posting Komentar
silahkan komentarnya yang kritis tapi membangun,
terimah kasih