Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Hukum Listrik

Hukum listrik (Ampere-Biot-Savart) dan hukum listrik (Lenz)

3 orang ilmuwan jenius dari perancis, Andre Marie Ampere (1775-1863), Jean Baptista Biot (1774-1862) dan Victor Savart (1803-1862) menyatakan bahwa: “Gaya akan dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar yang berada diantara medan magnetik” Hal ini juga merupakan kebalikan dari hukum faraday, dimana faraday memprediksikan bahwa tegangan induksi akan timbul pada penghantar yang bergerak dan memotong medan magnetik. Hukum ini diaplikasikan pada mesin-mesin listrik, dan gambar 2 akan menjelaskan mengenai fenomena tersebut. Gambar 2. Hukum Ampere-Biot-Savart, Gaya induksi Elektromagnetik. Hukum Lenz Pada tahun 1835 seorang ilmuwan jenius yang dilahirkan di Estonia, Heinrich Lenz (1804-1865) menyatakan bahwa: “arus induksi elektromagnetik dan gaya akan selalu berusaha untuk saling meniadakan (gaya aksi dan reaksi)” Sebagai contoh, jika suatu penghantar diberikan gaya untuk berputar dan memotong garis-garis gaya magnetik, maka pada penghantar tersebut a

Hukum Listrik (Faraday)

Hukum Faraday diambil dari nama seorang ilmian yaitu: Michael faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari inggris menyatakan bahwa: 1. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu medan magnetik (flux) yang konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi. 2. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut. Kedua pernyataan beliau diatas menjadi hukum dasar listrik yang menjelaskan mengenai fenomena induksi elektromagnetik dan hubungan antara perubahan flux dengan tegangan induksi yang ditimbulkan dalam suatu rangkaian, aplikasi dari hukum ini adalah pada generator. Gambar 1( Hukum Faraday, Induksi Elektromagnetik), akan menjelaskan mengenai fenomena tersebut. Michael Faraday adalah seorang ilmuwan Inggris yang ahli dalam bidang kimia dan fisika dan mendapat julukan "Bapak Listrik" karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi ya

Hukum-hukum dalam Ilmu Listrik (Kirchhoff)

Hukum Kirchhoff 4.1. Hukum Kirchhoff pertama (hukum titik simpul) Pada rangkaian parallel selalu menghasilkan apa yang disebut dengan titik percabangan, yang juga dikenal sebagai titik simpul . Pada titik tersebut arusnya bercabang. Dalam hal ini sesuai dengan aturan tertentu. Contoh: Gambar Percabangan arus Kita amati misalnya pada titik A beberapa arus sebagaimana diperlihatkan, maka ditemukan bahwa arus I 1 dan I 2 mengalir masuk menuju titik simpul A, sedangkan arus I 3 , I 4 dan I 5 mengalir keluar (meninggalkannya). Disini terbukti bahwa nilai arus yang masuk besarnya sama dengan nilai arus yang keluar.   Hukum Kirchhoff pertama (titik simpul): Disetiap titik simpul (cabang), jumlah arus yang masuk besarnya sama dengan jumlah arus yang keluar. I 1 + I 2 = I 3 + I 4 + I 5 Dengan bantuan rumus ini, maka arus yang belum diketahui pada suatu titik percabangan arus, dapat ditentukan besarnya. Contoh: Berapa besarnya arus I 2 pada rangkaia

Hukum-hukum dalam Ilmu Listrik (Ohm)

hukum Ohm  Kita hubungkan sebuah tahanan pada suatu tegangan dan membentuk suatu rangkaian arus tertutup, maka melalui tahanan tersebut mengalir arus yang besarnya tertentu. Besar kecilnya arus tergantung pada tahanan dan tegangan yang terpasang. Penjelasan tentang hubungan antara tegangan, kuat arus dan tahanan pada suatu rangkaian arus diperlihatkan oleh percobaan berikut : Percobaan : a) Pengukuran kuat arus pada bermacam-macam tegangan (2V, 4V, 6V) dan besarnya tahanan konstan (10 W ). Gambar; Arus pada bermacam-macam tegangan Perhatikan : Kuat arus I berbanding langsung dengan tegangan U Percobaan : b) Pengukuran kuat arus pada bermacam-macam tahanan (10 W , 20 W , 30 W ).dan besarnya tegangan konstan (6V). Gambar; Arus pada bermacam-macam tegangan Perhatikan : Kuat arus I   berbanding terbalik dengan tahanan R Secara umum berlaku : Kuat arus I adalah :   a) berbanding langsung dengan tegangan U                                     b)